Cara menulis latar belakang PTK

Latar belakang masalah merupakan salah satu komponen yang wajib harus ada dalam membuat karya ilmiah juga termasuk proposal/laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Latar belakang pada proposal PTK atau pada BAB I laporan PTK harus ditulis dengan tajam dan tidak mengambang kemana-mana. Latar belakang masalah seharusnya mengandung 5 unsur penting, yang minimal tergambar dalam 5 paragraf yang saling menyatu dan berhubungan satu sama lain membentuk pondasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh guru/peneliti. Adapun lima unsur penting yang wajib ada, yaitu:

  1. Kondisi ideal di dalam kelas/pembelajaran yang diharapkan oleh guru/peneliti.
  2. Kondisi saat ini (yang sedang terjadi) di dalam kelas/peneliti.
  3. Kesenjangan (gab) antara kondisi ideal (no. 1) dengan kondisi saat ini (no 2) beserta penyebab munculnya kesenjangan (gab), dengan kata lain akar permasalahan yang muncul/sumber masalah.
  4. Urgensi penyelesaian masalah, atau dengan kata lain dampak-dampak negatif jika permasalahan di kelas/pembelajaran guru tersebut tidak diselesaikan.
  5. Alternatif solusi/pemecahan masalah berupa tindakan (action) terbaik yang diperkirakan dapat menyelesaikan masalah.
Untuk mempermudah kita memahami tentang cara menulis latar belakang masalah dalam membuat PTK mari kita lihat contoh latar belakang masalah berikut:
Contoh Cara Mengembangkan Latar Belakang Masalah pada sebuah Proposal PTK atau Laporan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
No.UnsurContoh Isi Paragraf
1.Kondisi ideal di dalam kelas/pembelajaran yang diharapkan oleh guru/peneliti.Pada pembelajaran IPA, pemahaman terhadap konsep-konsep esensial sangat penting. Pemahaman terhadap konsep-konsep esensial yang baik akan membuat peserta didik menempatkan konsep-konsep tersebut dalam sistem memori jangka panjang (long term memory) dan dapat menggunakannya untuk berpikir pada tingkatan yang lebih tinggi (higher level thinking) seperti pemecahan masalah dan berpikir kreatif. Pemahaman konsep-konsep esensial yang baik semestinya akan mempermudah mereka dalam mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah.
2.Kondisi saat ini (yang sedang terjadi) di dalam kelas/pembelajaran guru/peneliti.Kenyataan saat ini di kelas VIIIB SMP Negeri 4 Amuntai masih jauh dari kondisi ideal tersebut. Pemahaman terhadap konsep-konsep esensial pada mata pelajaran IPA untuk materi bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari masih rendah (rata-rata kelas 63,28). Selain itu jumlah peserta didik yang berhasil mencapai dan melampaui KKM  kurang dari 75%. KKM mata pelajaran IPA pada Tahun Pelajaran 2010/2011 yang lalu adalah ≥ 61. Jumlah peserta didik yang berhasil mencapai dan melampaui KKM yang kurang dari 75% ini menyebabkan guru harus melakukan pembelajaran remedial secara klasikal. Kemudian, KKM mata pelajaran IPA pada Tahun Pelajaran 2011/2012 ini telah ditingkatkan menjadi ≥ 65, hal ini juga berarti bahwa kemungkinan persentase peserta didik yang tidak dapat mencapai KKM yang dinaikkan tersebut semakin besar.
3.Kesenjangan (gap) antara kondisi ideal (no.1) dengan kondisi saat ini (no.2) beserta penyebab munculnya kesenjangan (gap), dengan kata lain akar permasalahan yang muncul/sumber masalah.Beberapa kemungkinan penyebab rendahnya pemahaman peserta didik tentang materi Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari sehingga berakibat pada rendahnya nilai rata-rata kelas dan ketuntasan klasikal yang tidak tercapai adalah: (1) materi Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari merupakan materi yang sangat banyak mengandung konsep-konsep bidang kimia dengan istilah-istilah yang sulit diingat dan dipahami; (2) strategi pembelajaran yang digunakan masih belum cukup untuk memfasilitasi pemerolehan pehamaman bagi peserta didik.
4.Urgensi penyelesaian masalah, atau dengan kata lain dampak-dampak negatif jika permasalahan di kelas/pembelajaran guru tersebut tidak diselesaikan.Kondisi demikian apabila terus dibiarkan akan berdampak buruk terhadap kualitas pembelajaran mata pelajaran IPA di Kelas VIIIB tersebut khususnya, dan di SMPN 4 Amuntai secara keseluruhan. Padahal, materi Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari merupakan salah satu materi esensial dalam kurikulum. Hal ini tercermin dari selalu termuatnya materi ini dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Ujian Nasional (UN) pada 3 tahun terakhir ini. 
5.Alternatif solusi/pemecahan masalah terbaik yang diperkirakan dapat menyelesaikan masalah.Salah satu alternatif pemecahan masalah di atas yang mungkin untuk dilaksanakan oleh guru adalah melaksanakan pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi memory cycle. Menurut Sprenger (2005), pembelajaran yang dilakukan dengan stretegi memory cycle yang terdiri dari 7 langkah (reach, reflect, recode, reinforce, rehearse, review, dan retrieve) memungkinkan peserta didik untuk dapat menyimpan konsep-konsep esensial yang diberikan dalam memori jangka panjang (long term memory) dan memungkinkan mereka untuk menggunakan konsep-konsep saat berpikir pada tingkatan yang lebih tinggi (higher level thinking).
Tidak terlalu sulit kan? saya yakin anda dapat mengembangkannya latar belakang masalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang lebih baik dari pada contoh di atas.

Tulisan Terkait:

0 Response to "Cara menulis latar belakang PTK"